Saturday, December 28, 2013

Tentang Pertelevisian Indonesia Sekarang


Kali ini gua mau membahas sesuatu yang uda lama ngebuat gua kurang nyaman dengan dunia pertelevisian Indonesia. Dunia pertelevisian Indonesia sekarang makin aneh-aneh, dari mulai acaranya yang ngak mutu, artisnya yang nyari sensasi, dan masih banyak lagi.

Menurut gua televisi adalah media yang paling besar andilnya dalam mempengaruhi kehidupan masyarakat, televisi bisa dengan mudah membentuk pola fikir, gaya hidup, bahkan mungkin karakter masyarakat. Coba aja lihat di masyarakat sekarang, berapa banyak orang yang ga malu berjoget oplosan yang menurut gua malah kaya tarian striptis, dan apa jadinya kita kalau yang dipertontonkan di televisi sekarang itu seperti itu. Kalau alat yang paling mudah mempengaruhi fikiran kita udah menyebarkan pengaruh yang buruk, ngak lama lagi anak muda kita bakal bakal seperti apa yang ada di televisi sekarang.


Pertama gua mulai dengan sinetron. Sekarang coba jujur ke diri masing-masing, berapa besar perbandingan pengaruh positif dengan negatifnya sebuah sinetron? tentu kita pasti akan menjawab pengaruh negatiflah yang paling besar. Dan parahnya lagi kebanyakan penonton sinetron itu adalah ibu-ibu, dan tentu anak-anak mereka sedikit banyak akan menonton tontonan yang sama. Coba bayangkan jika keluarga kita setiap harinya dipertontonkan hal-hal yang kurang mendidik, menantu mengincar harta mertua, anak remaja melawan orang tua dan sebagainya. "Tapi itukan realita?", iya memang itu realitanya. Tapi itu realita yang buruk, kebiasaan yang buruk, kelakuan yang buruk, alangkah baiknya kita memberi tontonan yang baik, contoh yang baik, hingga realita yang buruk tadi dapat berubah seiring contoh yang kita berikan. Bukan malah seperti sekarang, dengan adanya tontonan seperti itu di tv anak-anak remaja pasti akan berfikiran bahwa hal itu benar dan boleh dilakukan, atau yang lebih parah lagi adalah mereka akan berfikiran kalau hal itu adalah perilaku yang "kren", toh di televisi saja ditayangkan. 

Coba bandinkan dengan drama luar yang tayang di Indonesia dengan drama/sinetron Indonesia yang tayang di luar? dengan skala sepuluh mungkin perbandingannya sembilan banding satu, atau bahkan sepuluh banding nol. Dan coba fikirkan kenapa hal itu bisa terjadi? Ya. Karena kualitas sinetron kita buruk, rendah. 

Ada lagi acara musik yang sembilan puluh persennya sudah tidak ada musiknya. Kalian pasti tau acara musik yang misal satu episodenya  terdiri dari 10 segment, dan 9 segment di antaranya mereka gunakan untuk iklan dan kuis sambil joget-joget. Atau acara musik yang  musiknya ada, tapi musik yang tidak berkualitas. "Tapikan itu anak bangsa sendiri yang harus kita dukung, dan berikan kesempatan!",  iya gua tau itu karya anak bangsa, kita harus beri mereka kesempatan, dan bla bla bla. Tapi masih banyak karya anak bangsa lain yang layak untuk ditampilkan, dan orang-orang yang belum pantas ditampilkan jangan ditampilkan dulu. Boy band misalnya, saya yakin sebagian dari Boy band itu bersuara pas-pasan, dan fals jika bernyanyi. 

Maksud gua gini, masih banyak anak muda-anak muda Indonesia yang mempunyai bakat dan kemapuan yang bagus dalam hal bernyanyi atau semacamnya. Misalnya Raisa, kita tau kualitas Raisa itu sangat baik untuk urusan tarik suara, tapi kenapa malah yang sering muncul di tv itu malah penyanyi yang harusnya masih di tempat kursus, balajar vocal sebelum bisa masuk ke televisi bukan Raisa? untuk memberikan kesempatan? atau mengasah kemampuan? Menurut saya masih banyak tempat mengasah bakat lain bagi pemula, dan itu bukan televisi. Televisi adalah tempat mereka yang mempunyai kualitas bagus. Dan menurut gua, hal-hal seperti inilah yang membuat kita kalah jauh dari negara lain, kita menempatkan standarisasi rendah untuk artis-artis kita. Hasilnya? banyak yang cuma nongol 2 minggu lalu hilang entah ke mana. Kalau terus seperti itu, jangankan mempunyai band selegendaris The Beatles, sepopuler Coldplay atau The Script saja kita nga akan bisa, kenapa? karena standarisasi kita rendah, kebanyakan artis kita berkualitas rendah, dan dunia global bukan tempat untuk orang yang berkualitas rendah.

Kemudian film. Sebagian besar film-film kita sekarang adalah bertema horor. Ga apa-apa sih kalau mau buat film horor, tapi ya harus film horor yang membuat orang merinding dan takut, bukan malah membuat libido naik. Tapi mungkin sebagian besar dari kita malah seneng dengan film-film semacam itu. Menurut gua kalau lo emang mau nonton adegan dewasa, sekalian aja nonton bokep, kenapa harus nyari film setengah-setengah. 

Gini loh, kenapa para pembuat film itu nga langsung aja buat film horor kaya Resident Evil, The Conjuring, atau film-film horor berkualitas lain, dengan begitu akan memebuat lebih banyak orang yang nonton, atau bahkan bisa diputer di bioskop-bioskop di luar negeri. Toh nanti yang tenar mereka sendiri.

Lalu apa maksud gua nulis ini semua? Gini. Gua cuma mau sharing ke kalian kalau hal-hal yang gua ceritain itu nantinya bakal ngebuat kita nga akan berkembang. Kalau begini terus, bangsa kita nggak akan go internasional. Makanya mulai dari sekarang, mulai dari sendiri kita harus melawan pengaruh-pengaruh buruk dari hal-hal tersebut. Caranya gimana? mulai dengan jangan nonton sinetron, acara musik ga jelas, atau film horor semi bokep, dengan begitu pasti ratting dan penonton mereka akan turun, pendapatan mereka berkurang dan harapannya supaya para pembuat tayangan-tayangan tadi memperbaiki kualitas tayangan mereka. 

"Jadi kita nontonnya apa dong?", kalau itu sih tergantung kalian. Misalnya kalau kalian suka musik yah nonton acara musik yang berkualitas saja seperti Music Everywhere di net. Kalau suka drama tonton drama-drama korea atau amerika yang bagus, emang bener sih itu karya orang luar, tapi seenggaknya karya mereka lebih baik dari drama-drama kita, dengan begitu para pembuat sinetron mungkin akan memperbaiki sinetron mereka dengan hal-hal yang baik. Film, tontonlah film-film indonesia yang bagus berkualitas dan mendidik saja.

Dan di sini gua katakan kalau gua nulis tulisan ini bukan karena gua sok pinter atau mau menggurui siapapun, tapi gua ingin kita semua sadar kalau kita tengah berada dalam kondisi yang akan merusak kita ke depannya. Dan sekarang tergantung kita, mau melestarikan hal-hal yang membuat kita rusak atau berubah untuk hal-hal yang lebih baik ke depannnya. Gua harap kita semua mau berubah, dan perubahan itu harus dimulai dari diri kita sendiri mulai sekarang.


Mungkin itu dulu yang bisa gua sampaikan kali ini. Semoga apa yang gua tulis bisa bermanfaat. Dan semoga gua bisa terus ngurusin ini blog setelah setahun terakhir terbengkalai.

Wassalam :*

No comments:

Post a Comment